Diobok-obok
airnya diobok-obok...
Ada ikannya
kecil-kecil pada mabok...
Disemprot-semprot
airnya disemprot-semprot...
Kena mukaku aku
jadi mandi lagi...
Dingin-dingin,
dimandiin, nanti masuk angin...
Ada air hujan,
rasanya tawar...
Ada air laut,
rasanya asin...
Ada air susu,
rasanya manis...
Itu
untuk mimik, mimik, mimik, mimik, mimik...
Masih ingat petikan
lirik lagu di atas? Bagi remaja dan muda-mudi yang lahir di tahun 90-an ini
adalah salah satu lagu yang mengawal tumbuh kembang hidupnya dalam dunia
bermain dan bersenang-senang. Jika pernah mendengarkan lagu ini, berarti masa
kecilnya indah, hehehe. Ya, lagu berjudul “Air” atau lebih dikenal dengan
“diobok-obok” ini diambil dari album yang juga bertajuk “Air” yang rilis tahun
1999 oleh penyanyi Joshua Suherman (akrab dipanggil Joshua), merupakan salah
satu lagu paling popular di kalangan anak-anak beberapa tahun silam dan
tampaknya juga masih familiar di telinga hingga saat ini. Lagu yang melambungkan
nama Joshua ini berlatar tentang air dan dibalut dengan video klip yang kocak.
Tapi teman, disini kita bukan ingin membahas nada lagu ataupun karir penyanyi
lagu di atas, melainkan benda yang menjadi tema lagu tersebut, yakni air. Lagu
yang ceria tersebut menceritakan berbagai jenis air yang sering digunakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari air tawar, asin,
hingga air susu untuk mimik J.
Ya, teman, jika kita
berbicara mengenai air, sekilas tak ada yang istimewa jika melihat air. Ia
merupakan ikatan dua unsur kimia antara molekul hidrogen dan oksigen yang
membentuk senyawa H2O, lazimnya berbentuk cairan. Tetapi, air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi. Air
menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di
Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin)
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air,
dan lautan es. Air dalam
obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,
yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di
atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting
bagi kehidupan manusia.
Kehidupan sangat tergantung dari air. Air yang kita manfaatkan setiap hari di
rumah sebagian besar berasal dari air permukaan. Sekitar 87% dari air permukaan
ini berupa air danau, 11% berupa rawa-rawa, dan hanya 2% yang berupa air
sungai.
teman-teman sekalian, mungkin diantara kita
pernah sakit? Jika kita pernah sakit, lalu bertemu dengan dokter dan berobat,
acapkali dokter setelah memberikan obat pada kita lalu berpesan “nanti obatnya
dikonsumsi sesuai waktu dan aturan, kemudian jangan lupa minum air putih untuk
menambah kesegaran dan mencuci serta membuang racun dalam tubuh, jangan lupa
minum air dan perbanyak minum air putih”, begitulah kira-kira satu dari sekian
banyak petikan pesan oleh dokter pada pasiennya, termasuk kita. Pesan dokter
yang selalu mengingatkan pasien untuk meminum air tampaknya bukan sekali dua
kali disampaikan, bahkan hampir setiap pasien yang berobat kepada dokter selalu
dipesankan agar selalu minum air putih. Itulah sebabnya mengapa air seolah
memiliki sisi magis yang tak bisa dilepaskan dari kebutuhan hidup makhluk yang
ada di bumi.
Teman, kalian tau tidak
seberapa
banyakkah kita harus mengonsumsi air setiap hari? Secara umum, para dokter
manganjurkan kita untuk meminum 8-9 cangkir per hari. Berikut penjelasan
kalkulasi jumlah tersebut :
·
Pendekatan 'pergantian'
Rata-rata orang dewasa mengeluarkan
urin sebanyak 1,5 liter (6,3 cangkir) per hari. Anda kehilangan hampir sekitar
4 cangkir air putih setiap harinya, melalui pernafasan, keringat dan pergerakan
usus. Sedangkan makanan biasanya menyumbang 20 persen dari total asupan cairan.
Jika Anda mengonsumsi 2 liter air atau minuman lainnya dalam sehari (kurang
lebih 8 cangkir), maka kita telah menggantikan cairan tubuh yang hilang.
·
Delapan 8 ons gelas
setiap hari
Pendekatan
lainnya adalah konsep “Aturan 8x8”. Aturan ini menyatakan untuk meminum delapan
8 ons gelas cairan setiap hari (sekitar 1,9 liter), karena seluruh cairan dapat
dihitung terhadap total harian. Meskipun pendekatan ini tidak didukung oleh
kajian ilmiah, banyak orang tetap menggunakannya sebagai pedoman.
·
Rekomendasi harian
Institute of Medicine menyarankan
pria untuk mengonsumsi 3 liter (13 gelas) dari jumlah minuman setiap harinya,
sedangkan perempuan sebaiknya mengonsumsi 2,2 liter (sekitar 9 gelas) dari
jumlah minuman setiap harinya.
Terlepas dari pendekatan di atas, jika
kita rata-ratakan satu orang membutuhkan 2 liter air untuk mium saja, maka
dunia ini membutuhkan sekitar 14 miliar liter air per hari, belum lagi untuk
kebutuhan mandi dan kebutuhan lainnya.
Kehidupan manusia tidak
dapat dilepaskan dari keberadaan air. Tiga perempat tubuh kita terdiri dari
air. Artinya sel-sel tubuh sangat tergantung dari keberadaan dan ketersediaan air,
agar tetap hidup. Tapi lebih dari itu, air juga merefleksikan kesadaran maupun
kondisi kehidupan manusia itu sendiri. Kehidupan yang sehat, amat tergantung
dari keberadaan air yang kualitasnya bagus. Bukan hanya kuantitas, namun
terutama kualitas air yang menentukan kualitas kesehatan. Bisa dibayangkan
betapa air adalah senyawa paling berpengaruh dalam setiap aktivitas manusia.
Bagaimana tidak? Air yang terdiri dari unsur hidrogen dan oksigen (H2O) mampu
membuat segalanya tak berarti tanpa keberadaannya di bumi. Teman-teman
sekalian, coba kita renungkan satu persatu, tanpa air kita tidak bisa melakukan
MCK (mandi, cuci, kakus), tanpa air, tidak akan ada minuman seperti teh, kopi, cappuccino, dapat dibayangkan jika
seseorang mengkonsumsi kopi tanpa air betapa lengket kopi di giginya, bisa
dibayangkan jika tidak ada air bagaimana manusia tidak bisa membersihkan tubuh
dari berbagai kuman penyebab penyakit, tidak bisa memasak , bahkan tanpa air
dunia kering kerontang tak berdaya.
Penelitian menunjukkan bahwa
kebutuhan air setiap
orang bergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan, seberapa aktif
aktifitas kita, dan lingkungan tempat kita tinggal. Meskipun tidak ada
rumus tunggal yang cocok untuk semua orang, mengetahui seberapa besar kebutuhan
tubuh kita akan cairan, dapat membantu kita memperkirakan berapa banyak air
yang perlu kita minum tiap harinya. Setiap harinya, manusia kehilangan cairan
tubuh melalui pernafasan, urin dan
feses (kotoran). Agar tubuh dapat bekerja dengan baik, kita harus mengisi
persediaan air tersebut dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang banyak
mengandung air.
Sebuah
Pesan Kebaikan Alam dan Keajaiban dari Tuhan Untuk Makhluk Hidup Melalui Air
Betapa dahsyat peranan air bagi kehidupan makhluk hidup, tak
hanya manusia tetapi juga makhluk hidup yang lain membutuhkan air untuk
kelangsungan hidup. Sesungguhnya jikalau kita berfikir dan mencermati secara
seksama, banyak sekali pesan alam yang disampaikan oleh air, banyak sekali
keajaiban yang diperlihatkan oleh Tuhan kepada manusia melalui air. Banyak
sekali nilai-nilai kebaikan yang disampaikan oleh air disamping fungsi vitalnya
untuk menopang kehidupan di bumi.
Teman-teman,
kita pasti sudah sangat familiar dan kenal betul dengan sebuah pepatah lama
yang berbunyi, “jadilah seperti padi, semakin berisi semakin merunduk”. Sebab
apakah padi dapat berbuah dan berisi hingga merunduk jikalau tidak dikarenakan
oleh asupan air yang dimilikinya. Jika dalam kondisi kering tanpa air, mustahil
bagi padi dapat berbuah hingga merunduk. Air bak suplemen spiritual bagi padi
yang ingin tumbuh.

Jika kita perhatikan secara seksama, secara alamiah
ada beberapa pesan moral yang disampaikan oleh air pada manusia untuk membentuk
tingkah laku dan moral yang baik. Pertama jika kita melihat gerak alamiah air,
maka kita akan perhatikan bahwa air akan
mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, setinggi apapun tempat
ia mengalir maka ia akan mengalir ke wilayah yang lebih rendah. Jika kita
sambungkan dengan nilai kehidupan kita, ada pesan moral yang dapat kita jadikan
sebagai nilai kehidupan, yakni setinggi apapun posisi kita dan bagaimanapun
tingginya derajat kita, kita harus tetap ingat pada orang-orang yang ada di
bawah. Sebuah pesan yang kita masih belum banyak menyadarinya.

Pesan moral selanjutnya yang kita dapat jadikan
pelajaran dalam kehidupan adalah, bahwa air akan mengikuti wadah dimana ia
ditempatkan. Sifat alamiah air ini sebenarnya mengandung nilai pelajaran hidup
bagi kita semua, yakni dimana pun kita berada kita harus taat dan patuh pada
peraturan tempat di mana kita berpijak, bak pepatah dimana bumi dipijak di situ
langit dijunjung.
Pesan kebaikan dan keajaiban alam lainnya dari Tuhan
melalui air telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah oleh Prof. Emoto menggunakan
analisis resonansi magnetik-MRA, menunjukan, air yang sehat biasanya akan
membentuk kristal segi enam jika dibekukan. Disimpulkan, kristal air akan
terbentuk jika airnya merasa sehat, atau berada di lingkungan yang
menyenangkan. Lingkungan tercemar, tidak sehat, penuh energi negatif atau emosi
buruk, menyebabkan air sama sekali tidak dapat membentuk kristal jika
dibekukan. Dalam berbagai penelitian terbukti dan selalu dapat dilakukan
pembuktian ulang, bahwa struktur molekul air dipengaruhi oleh getaran, musik,
kekuatan pemikiran, doa kata-kata atau bahkan oleh tulisan yang ditempelkan.
Betapa air juga memberikan sinyalemen kepada
kita tentang bagaimana seharusnya menciptakan kondisi kehidupan yang positif
dengan perilaku positif. Semakin kita berperilaku positif, maka resonansi
positif tersebut akan tertular pada air dengan bentuk-bentuk molekuler yang
indah dan menakjubkan, begitu juga sebaliknya.
“......Dan
dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.” (QS Al Anbiya’ : 30)
Sejak berabad-abad lalu sebelum manusia
menciptakan teori siklus hidrologi, sebelum manusia menemukan konsep tumbuh
kembang kehidupan dalam rahim, Allah telah menjelaskan dalam beberapa firmannya
tentang keajaiban air. Air menjadi sumber kehidupan dan penghidupan makhluk
hidup di bumi tak terkecuali manusia. Bahkan, keajaiban air sudah tersampaikan
jelas kehadapan kita sejak kita berada di alam rahim. Di alam rahim pun manusia
sudah membutuhkan air, bahkan awal mula pembentukan manusia pun ditengarai oleh
sperma yang juga mengandung unsur air. Dijadikan segala yang hidup dari air,
bahkan makhluk hidup takkan bertahan hidup tanpa adanya pasokan air.
Sumber-sumber air di bumi menjadi sumber kehidupan makhluk hidup. Hutan akan lebat dan menjadi amat indah dengan pasokan air yang baik. Ikan-ikan di sungai dan laut akan hidup dengan baik dengan keberadaan air yang cukup dan berkualitas. Padi-padi di sawah, gandum, dan berbagai komoditas pertanian serta perkebunan akan menghasilkan hasil panen yang baik jika diairi dengan baik pula. Begitu menakjubkannya peranan air yang diciptakan oleh Tuhan untuk manusia dan makhluk hidup lainnya. Airlah yang menjadi penyeimbang tatanan lingkungan sebab ia tidak berdiri sebagai produsen, konsumen, ataupun pengurai dalam sistem rantai makanan yang selama ini kita pelajari. Namun air berkedudukan sebagai unsur esensial yang tanpanya tidak akan ada organisme produsen,konsumen, bahkan pengurai yang dapat hidup. Sungguh dahsyatnya pesan kebaikan alam oleh Tuhan kepada manusia melalui air. Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang kita dustakan???.
You’ll
never miss the water
Till
your well runs dry
Air
dan Kehidupan, Membalas Kebaikan Air adalah Tanggung Jawab Bersama
Teman-teman, sesungguhnya ada tiga
hubungan umum seorang manusia dalam menjaga tali kebaikan, yang pertama
hubungan kebaikan manusia dengan Tuhannya, kedua hubungan kebaikan manusia
dengan sesama manusia, dan yang ketiga dan bahkan sepertinya sering terlupakan
adalah hubungan kebaikan antara manusia dengan lingkungan/alam.
Seringkali kita
melupakan fungsi hubungan kita dengan lingkungan dan alam. Kita menginginkan
kenyamanan hidup dan ketenteraman dalam melakukan aktifitas kehidupan, namun
sesering itu pula kita melupakan komponen penyelaras yang menyegarkan nilai
kehidupan kita, yakni lingkungan. Banyak manfaat dan kebaikan yang kita
dapatkan dari air sebagai komponen lingkungan hidup, namun sedikit sekali usaha
kita untuk memberikan feedback
positif sebagai balas jasa lingkungan kepada air yang kita manfaatkan.
Teman-teman, perlu diketahui bahwa secara umum,
manfaat sumber daya air sebagai pendukung kehidupan adalah, pertama,
sumber bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber makanan dari
perairan, seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting, udang, kerang dan
lainnya. Kedua, prasarana lalu lintas air antar pulau atau antar benua.
Wilayah yang didominasi oleh perairan sangat bergantung pada lalulintas air,
seperti adanya sungai atau laut hubungan antar wilayah dapat terjalin. Ketiga,
fungsi energi seperti pembangkit tenaga air. Pergerakan air pasang dan surut
dapat penghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan
sebagai energi pendorong perahu secara alami. Keempat, fungsi rekreasi. Kondisi
pantai, danau, dan laut yang indah dan bersih difungsikan sebagai objek wisata.
Kelima, air juga memiliki fungsi pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air
laut dan daratan dapat mempengaruh gerakan udara (angin). Hal ini selanjutnya
memanaskan perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.
Keenam, air juga dapat
sebagai tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai usaha
perikanan, seperti tambak udang, pengembangbiakan kerang mutiara dan
sejenisnya. Ketujuh, air sebagai sumber mineral dan sumber usaha air minum
mineral. Kedelapan, air sebagai sumber bahan tambang, seperti minyak bumi,
timah, gas alam, dan sejenisnya. Terakhir, air berfungsi sebagai suplemen tubuh
manusia dan pengganti cairan tubuh dalam proses metabolisme, lalu sebagai
kebutuhan rumah tangga seperti mencuci, mandi, dan memasak. Begitu banyak
kebaikan yang bisa kita dapatkan dari air bukan, teman?.
Nah, teman-teman,
sekarang kita coba lihat sebanyak apa kita sebagai makhluk hidup yang mengaku
lebih baik dari makhluk hidup lainnya berusaha membalas kebaikan air.
Pertama, hal yang perlu kita ketahui adalah kita
manusia adalah makhluk hidup yang paling “invasif”, artinya kita paling getol
melakukan eksploitasi terhadap bumi dibandingkan dengan mahluk hidup lain.
Populasi manusia juga sangat tinggi, penduduk dunia sudah hampir menyentuh
angka 7 miliar jiwa. Banyaknya penduduk bumi mengakibatkan banyaknya lahan yang
dibuat untuk kawasan permukiman dan kawasan artifisial lainnya, lebih dari 38%
lahan dunia, 400 juta ha lebih diantara digunakan untuk lahan pemukiman, jalan
dan lain-lain, dan jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya (Buringh, P:
1991). Konsekuensi logi dari banyaknya pertumbuhan permukiman dan lahan
artifisial di muka bumi adalah berkurangnya lahan akan mengakibatkan
berkurangnya lahan daerah resapan air.
Nah,
teman-teman yang kedua yang harus kita ketahui adalah dunia ini sudah mengalami
deforestasi yang luar biasa hebat. Penggundulan hutan terjadi di seluruh dunia,
tidak hanya di Indonesia yang dulunya sempat mendapat gelar paru-paru dunia,
Brasil dan Amerika Selatan dengan hutan Amazonnya juga mengalami penggundulan
yang hebat, begitu juga hutan di kawasan Afrika Tengah. Banyaknya hutan yang
dipangkas paksa ini akan mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan siklus air
dan akan mengakibatkan berkurangnya sumber-sumber air di seluruh dunia. Berkurangnya
sumber-sumber air di dunia ini akan menimbulkan krisis air berkepanjangan dan
menimpa seluruh kalangan manusia tanpa kecuali.
Teman-teman, sebenarnya masih banyak
tindakan kita yang membuat air semakin terancam eksistensinya, seperti membuat pemukiman
di bantaran sungai, membabat hutan sekitar daerah aliran sungai, dan berbagai
kegiatan yang mencemari sumber-sumber air untuk kebutuhan seperti membuang
limbah ke sungai, danau, dan mencemari beberapa mata air demi kepentingan
segelintir orang. Bak pepatah, air susu dibalas dengan air tuba (masih air
temanya, teman), manusia terlalu naïf, menginginkan kehidupan yang indah,
damai, tenteram dengan pemenuhan segala kebutuhan yang berjalan baik dan
lancer, namun manusia sendiri jarang sekali berusaha untuk mendedikasikan diri
untuk membuat lingkungan menjadi indah, nyaman, asri, terutama yang menyangkut
beberapa lahan dan kawasan penyangga untuk sumber air.
Teman-teman, saatnya
kita harus menyadari bahwa air merupakan elemen penting yang memberikan kita
berbagai manfaat dan kebaikan, sepatutnya juga kita harus membalas kebaikan air
pada kita. Bagaimana bisa kita berharap mendapatkan akses air bersih sementara
kita tidak menjaga sumber dan keberlangsungan siklusnya.
Beberapa hal yang kita
bisa lakukan untuk membalas kebaikan air adalah:
1. Jaga sumbernya agar tetap lestari
Menghijaukan kembali hutan dan kawasan
daerah aliran sungai sebenarnya bukan barang baru bagi kita. Namun, saat ini
minim sekali usaha kita untuk melestarikan hutan dan kawasan daerah liran
sungai, padahal kawasan ini adalh kawasan inti dari sumber air permukan dan
sumber air tanah yang digunakan manusia untuk memenuhi segala jenis
kebutuhannya.
2.
Menghemat konsumsi air
Menghemat bukan berarti kita tidak
memanfaatkan air. Manfaatkanlah air secukupnya, jangan gunakan air untuk
hal-hal yang tidak perlu, seperti pesta semprot air/water party. Yang tidak
habis pikir, bagaimana sebagian kita bisa berfikir bersenang-senang dengan air
sementara di bagian bumi yang lain ada orang-orang yang mati karena tak
memiliki akses air. Ariflah dalam menggunakan air. Matikan keran air saat ia
tak digunakan, karena semakin boros air maka akan semakin mengurangi jumlah air
bersih di dunia.
Membuat lahan/sumur resapan dan lahan halaman rumah dengan biopori adalah salah satu usaha yang dapat kita lakukan agar air tetap meresap ke dalam tanah dan menjadi sumber air tanah bagi kehidupan kita.
3. Sisakan lahan resapan air di rumah
4.
Bagi konsumen air mineral, mari manfaatkan botolnya
Air mineral sudah sangat akrab bagi kita
sehari-hari. Tetapi terkadang kita sering menimbulkan sampah dari sisa botol
kemasannya. Sampah tersebut akan menghalangi arus air dan mengakibatkan banjir.
Mulai sekarang, mari manfaatkan airnya, gunakan kemasannya untuk kebaikan lingkungan.
Kita bisa menanam tumbuhan di botol kemasan sisa konsumsi kita. Dengan tanaman
yang kita tanam, setidaknya air hujan dapat tertampung di dalamnya, meresap ke
tanah dan akar tanamannya, lalu terevapotranspirasi menjadi uap air lagi.
Semua
ingin memanfaatkan air untuk kebutuhan, bahkan banyak diantara kita yang rela
melakukan apa saja untuk mendapatkan air. Ya, kita terkadang rela melakukan apa
saja untuk mendapatkan air yang berkualitas untuk kehidupan kita, kita rela
memasang pipa PDAM ke rumah kita, kita rela membayar iuran bulanan untuk
pemakaian air kita, kita rela menggali sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air
di rumah kita, bahkan kita tak peduli ada potensi terjadinya intrusi air laut
yang bisamencemari air dalam tanah, kita rela mengambil air dari sungai dan
rela melakukan apa saja untuk menguras manfaat di dalamnya. Namun, kebanyakan
kita enggan melakukan perbaikan terhadap sumber air tersebut. Kebanyakan kita
enggan melakukan pelestarian kawasan daerah resapan air sungai, kebanyakan kita
enggan melakukan konservasi untuk melestarikan air tanah di daerah aliran
sungai, bahkan diantara kita enggan melakukan pelestarian air tanah dan
seenaknya melakukan pengeboran tanpa pertimbangan untuk kebutuhan pribadi dan
lembaga. Kita seolah lupa bahwa kita telah menggunakan air sesukanya, namun
enggan untuk melestarikannya. Saat kita butuh kita merasa bahwa dengan membayar
sudah termasuk bagian dari sistem kebersamaan dalam tanggung menanggung beban.
Sesekali bukan karena kita membayar iuran kepada PDAM lantas itu sudah kita
katakana sebagai usaha bersama dalam melestarikan air dan melepaskan tanggung
jawab hanya kepada mereka yang bekerja. Air yang ada tak hanya sekedar
berkisarpada kawasan perusahaan. Lingkungan sekitar kita merupakan gudang penyimpanan
air, kepedulian kita bersama akan memperbaiki kondisinya, namun jika kita
enggan melakukan perbaikan, maka dampak buruknya juga akan kita dapatkan
nanti. Masalah kelestarian air bukanlah
masalah orang perorangan, namun menjadi masalah kita bersama.
Begitu banyak “cinta” dan
kebaikan yang telah diberikan oleh air untuk kehidupan kita. Mulai kita di alam
rahim, air bermain peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang kita, saat
kita lahir air juga memiliki peran yang begitu penting, hingga kita mati pun
air masih memainkan peranan pentingnya bagi kita. Seharusnya kita melakukan
usaha bersama, menumbuhkan cinta pada lingkungan tempat di mana air
melangsungkan berbagai siklusnya, siklus yang juga berguna dalam kehidupan
kita.
Akhirnya, kita semua harus menyadarkan
bahwa pentingnya air untuk dijaga bersama, ditanggungjawabi secara bersama...
Seorang
manusia bernama Muhammad SAW, yang masuk dalam urutan pertama manusia paling
berpengaruh di muka bumi pernah berkata:
“Jauhilah
tiga macam perbuatan yang dilaknat; buang air besar di sumber air, ditengah
jalan, dan di bawah pohon yang teduh” (H.R. Abu Daud)
“Ketika
Sa’ad mengambil air sembahyang, Nabi berkata: Jengan menggunakan air
berlebihan’. Lalu Sa’ad bertanya:”Apakah menggunakan air juga bisa berlebihan?”
Nabi menjawab: “Ya, sekalipun kamu di sungai yang mengalir”.
Nah, sahabat, kebaikan yang diberikan
oleh air kepada kita hendaknyalah kita balas dengan kebaikan juga bukan dengan
kejahatan dan perbuatan yang kotor lagi sia-sia, sebab akan ada dampak buruknya
di kemudian hari nanti.
Bukankah Nabi sebagai penyampai pesan Illahi telah
memperingatkan kita.......???